Bandar Lampung---Semua mahasiswa Universitas Mitra Indonesia wajib memiliki ide kreatif untuk menjadi entrepreneur atau wirausaha. Di zaman milenial ini menjadi Wirausaha merupakan pilihan tepat ditengah persaingan yang ketat, selain dapat menciptakan lowongan kerja dan membantu orang banyak menjadi wirausaha “Kaya”.
Hal ini ditegaskan Dosen S-1 Prodi Kewirausahaan, Fakultas Bisnis, Universitas Mitra Indonesia Umar Bakti saat menjadi narasumber pada acara Bazar Entrepreneur hari ke-dua yang digelar Himpunan Mahasiswa Ekonomi/Bisnis Universitas Mitra Indonesia (Himanomi) di Ruang BEM Kampus Umitra Lt.1, Sabtu (15/6). Hadir saat acara yang mengusung tema “Modern Youth Entrepreneurship Bazar”ini, antara lain Pembina Himanomi Dr.Hasbullah, SE., MM, perwakilan Juri Evi Meidasari, SE., MM dan sejumlah perwakilan SMA, SMK se Provinsi Lampung.
“Ditengah persaingan bisnis yang semakin kompetitif, menjadi Pengusaha dan Entrepreneur menjadi pilihan yang paling tepat. Tak harus memiliki modal uang, yang penting harus memiliki ide/peluang bisnis kreatif. Jadi selain menciptakan lapangan kerja, dapat meningkatkan perekonomian daerah melalui pertumbuhan UMKM. Secara pribadi, menjadi Pengusaha dan Entrepreneur dapat menjadi wirausaha Kaya membantu orang tua dan orang banyak,” kata Umar Bakti yang juga motivator wirausaha Lampung ini dengan semangat.
Dijelaskan Dosen Kewirausahaan ini, meski pengusaha dan wirausaha keduanya menjadi jalan menuju “kaya”, namun memiliki perbedaan prinsip yang mendasar. Seorang pengusaha menjalankan bisnisnya dengan ide yang sudah ada, proses bisnisnya sudah ada tinggal mengikuti saja, seperti warung bakso, sebelum berjualan sudah ada jutaan orang berjualan bakso. Sedangkan Entrepreneur memulai dari nol dengan ide baru, konsep baru, varian baru, produk baru, belum pernah ada sebelumnya di pasaran. “Jadi Entrepreneur membuka usaha/bisnis dengan ide kreatifitas baru. Sedangkan pengusaha bermain di pasar yang sudah ada bukan menciptakan pasar baru,” katanya.
Yang Penting ide kreatif tersebut untuk Menolong Orang Banyak. Dengan kata lain Motto “Temukan masalah, dan Jadilah Solusi”, menjadi prioritas utama agar apa yang kita rencanakan mendapat berkah dari Allah SWT. Tak lupa, untuk mempermudah menemukan idé dapat dilakukan dengan prinsip ATM : Amati, Tiru dan Modifikasi.
“Nach, upaya untuk mendapatkan ide kreatif tentunya selain banyak membaca buku, bergaul dengan pengusaha atau menjadi karyawan, juga berpikir diluar kebiasaan (think out of the Box), mengkombinasikan sesuatu hal, dan memodifikasi produk. Setelah itu, peluang atau ide bisnis tersebut disesuaikan dengan kelayakan usaha untuk dibuatkan proposal bisnis berdasarkan aspek pemasaran, aspek produksinya, aspek finasial, dan aspek Sumberdaya manusianya. Ke empat aspek tersebut juga dipertajam dengan aspek lingkungan usaha (ANALISA SWOT) yang akan kita buat.”
Diakuinya, untuk menjadi pengusaha atau wirausaha/Entrepreneur bisa dilakukan melalui dua jalur baik jalur non formal dan jalur formal belajar di perguruan tinggi. “Seperti layaknya pemain gitar, untuk bisa bermain gitar atau bermain musik, dapat dilakukan secara non formal otodidak bergaul dengan orang yang pintar bermain gitar, mencari pengalaman kerja dan lainnya. Secara formal dapat belajar di sekolah musik. Demikian pula untuk menjadi pengusaha atau wirausaha. Namun kita setuju, melalui jalur Formal menjadi pengusaha atau wirausaha akan lebih mumpuni karena kita belajar teori dan prakteknya. Apalagi kuliah di Fakultas Bisnis, Universitas Mitra Indonesia yang ada Prodi Kewirausahaannya,”katanya.
Sebagai kampus yang mengusung tema “Technopreneur dan Partnership”, Universitas Mitra Indonesia masih membuka pendaftaran mahasiswa baru Tahun Akademik 2024-2025. Khusus biaya kuliah Program Studi S-1 Kewirausahaan, Fakultas Bisnis masih diberikan beasiswa Ketua Yayasan Dr.H.Andi Surya dan terjangkau.